Rabu, 09 Mei 2012

Tugas Akhir oh Tugas Akhir

Siang itu Tugas Akhirku mendapat 'ACC' dari dosen pembimbing 2 aku setelah berkali-kali mengalami revisi sana-sini. Alhamdulillah, bukan main senangnya aku. 'ACC' dari dosen pembimbing 2 aku ini bagaikan dapat undian berhadiah 10 juta *agak lebay sih* tapi kenyataannya memang butuh perjuangan panjang loh untuk mendapat 'ACC' dari Bapak dosenku yang 'unik' itu. Eits, tunggu dulu. Bukan berarti aku mendapat 'ACC' dengan mudahnya dari Bapak 'unik' itu. Walaupun Bapak 'unik' itu bilang Tugas Akhirku sudah di ACC, aku harus mendapat ttd dari ketua jurusanku, menjilid Tugas Akhir, barulah aku bisa mendapat ttd Bapak 'unik' itu sebagai tanda Tugas Akhirku resmi 'ACC'.

Setelah selesai meminta tanda tangan ketua jurusan, aku bergegas ke tempat jilid Tugas Akhir seperti yang disarankan teman-teman. Mereka juga menjilid Tugas Akhir mereka di tempat itu, sebut saja nama tempatnya 'C'. Katanya sih kalau ngejilid disitu bagus. Aku menyerahkan naskah Tugas Akhirku pada mba-mba petugas penjilidan. Semua ketentuan Tugas Akhirku sudah kukatakan pada mba itu yang dicatatnya di buku kecil pesanan customer. Petugas penjilidan bilang Tugas Akhirku sudah bisa diambil 3 jam kemudian. Saat itu waktu menunjukkan pukul setengah 3. Jadi, Tugas Akhirku baru bisa diambil jam setengah 6 sore. Sebelum pulang ke rumah, aku membayar DP uang Tugas Akhir dan rencananya akan balik lagi jam setengah 6.

Setibanya aku di rumah, ibu menyarankan aku datang kembali kesana besok supaya bisa efektif mengatur waktu. Ibu bilang besok selesai aku ambil hasil jilid, aku langsung ke rumah dosen untuk meminta tanda tangan sebagai tanda ACC. Bagus juga ide ibu.

Esoknya aku datang ke tempat jilid jam setengah 8 pagi karena dosenku bilang jam 10 sudah harus di rumahnya sebelum dosenku pergi. Alangkah kagetnya aku saat petugas memberikan Tugas Akhirnya padaku karena cover TA-nya berwarna merah. Aku shock. Nggak nyangka banget. Apa iya aku salah ngasih tau mba-nya kalau hard cover-nya itu harus warna kuning? Melihat catatan mba-nya, disitu jelas-jelas tertulis permintaanku bahwa hard covernya harus warna kuning untuk jurusan akuntansi!!! Sementara yang merah itu kan untuk jurusan perbankan!!! Bisa-bisanya sih salah gitu?!

Mba itu pun mengaku salah dan mengatakan jam 12 TA-ku baru selesai diperbaiki. Kata-katanya bagaikan petir di siang bolong *agak lebay sih. hihi*. Mau gimana lagi, rasanya emang kayak gitu. Antara mau marah, nangis, kesel, gondok, sebel. Semua perasaan campur aduk jadi satu. Mau marah pun aku jadi nggak bisa. Aku harus udah sampe di rumah dosenku aja jam 10. Lah ini, masa jam 12 baru selesai dijilid.

Setelah menyerahkan kembali TA-ku pada mba itu, aku terduduk lemas di kursi dekat kasir. Aku menangis. Ya, aku menangis disitu. Entah kenapa air mataku keluar begitu saja setelah mendengar pernyataan mba tadi. Nyeseklah ya. Bayangin aja, aku udah dateng dan niatnya mau ambil trus langsung ke rumah dosenku. Lah ini, masa aku harus nunggu lagi 3 jam?? Perasaan malu juga udah nggak bisa ditutupin. Namanya orang udah bener-bener mau nangis mah ya nangis aja. Udah nggak bisa ditahan. Aku hanya bersembunyi di lengan jaket yang kupakai supaya orang-orang tak melihatku saat menangis. Wajahku nggak indah banget kalau lagi nangis *halah, emang waktu nggak nangis indah ya? Hehehe*.

Para pegawai di tempat itu pun melihatku yang sedang menangis. Sebenarnya aku malu banget nangis di tempat umum gitu. Akhirnya setelah tangisku sudah cukup reda aku pun menghampiri mba petugas dan sambil masih sesenggukan aku bertanya kira-kira bisa selesai diperbaiki jam berapa dan aku juga mengatakan bahwa jam 10 aku harus tiba di rumah dosenku jadi sebisa mungkin TA-ku selesai dengan cepat. Mba itu mengatakan setengah jam lagi TA-ku selesai diperbaiki. Aku merasa lega mendengarnya.

Setengah jam kemudian skripsiku selesai diperbaiki. Aku menarik nafas lega. Tuh kan, bisa selesai cepet juga. Ternyata ampuh juga senjata 'air mata'-ku. Hehehe. Nggak sengaja kok nangisnya tadi dan nggak dibuat-buat juga. Jadi jangan salahin aku ya. Hohoho.