Kamis, 05 April 2012

Kangen Masa Kuliah


Hai blogku, aku lagi dilanda kangen nih. Kangen sama masa-masa kuliah. Kangen banget. Bukan kangen belajarnya. Aku kangen rutinitas kuliah sampe setelah pulang kuliah. Kangen sama teman-teman kuliahku. Mereka kangen juga nggak ya sama aku? *ngarep banget dikangenin* Hehe :p

Kalau gitu aku mau nulis tentang kekangenan aku sama masa-masa kuliahku ya. Jadi, aku harap kamu yang lagi baca blogku sekarang ini nggak bosen dengan kata-kata 'kangen'. Kan dari awal aku udah bilang kalau aku lagi kangen. Jadi aku mau tulis di blogku sekarang ini hal-hal yang berhubungan sama tema 'kangen'ku ini. Hohoho.

Aku kangen. Kangen kampusku. Kangen turun di gerbatama UI, tak sengaja bertemu teman sekelas di situ, mengobrol dengan temanku sambil menunggu bis poltek (bipol) atau bis kuning datang. Atau juga janjian ketemu di halte kober dan naik bipol bareng sambil bercanda di bipol.

Kangen saat-saat di kelas. Main kartu UNO bareng, nonton dvd rame-rame ketika nggak ada dosen, ngedengerin dosen cuap-cuap tapi omongannya nggak masuk ke otak, dengerin lagu galau sambil nyanyi bareng-bareng, makan bekal bareng-bareng, foto-foto narsis bareng di laptop, curhat-curhatan sama temen sebangku aku yang tak lain adalah ulfah.

Kangen nongkrong di depan kelas, nunggu dosen datang sambil ngobrol-ngobrol ngomongin segala hal dari yang ngga penting sampai yang penting banget. Hihi :p

Kangen buat rame-rame ngeledekin ketua kelas yang disukai sama salah satu dosen di jurusanku. Dosennya sih katanya 'dosen stres' tapi dia masih suka ke kampus dan mengincar untuk mengajar di salah satu kelas kosong yang belum didatangi dosen.

Kangen saat makan bareng di kawah (kantin bawah). Meskipun aku hanya sesekali ikut makan di kantek. Tapi kebersamaan bersama teman-teman sekelasku memang sangat menyenangkan. Pernah malah saat makan di kawah, aku dan teman-temanku main uno. Padahal kami tau suasana saat itu sedang ramai disana. Tak peduli apa komentar orang-orang. Mainnya kan bareng-bareng, jadi kalau malu ya malu bareng-bareng juga. Hehehe.

Kangen saat jajan bareng di mas ikin. Jajan lidi-lidian, chiki chuba, wafer kecil, gorengan atau roti.

Kangen ledek-ledekan teman-temanku ke dosen yang ganteng atau dosen yang emang kocak dijadiin bahan ledekan :')

Kangen belajar bareng di rumah Resti dan yang ada disana bukannya belajar bareng tapi malah ngobrol bareng, curhat bareng, sama ngerumpi bareng -____-

Kangen buka puasa bersama di rumah Ulfah, belajar bareng di rumah Ulfah yang lagi-lagi kebanyakan ngobrolnya daripada belajarnya. Hehe.

Kangen sholat berjamaah di mushola akuntansi atau di daim dimana aku biasa ditunjuk sebagai imam. Hehe.

Kangen beli cilok di kober setelah pulang kuliah :')

Kangen jalan-jalan bareng ke kota tua naik kereta, bercanda sepanjang perjalanan dan paling rame sampai semua mata tertuju pada keramaian kami. Kangen pergi ke strawberry kafe, sempet nyasar dulu pas naik bajaj menuju tempat ini. Bermain aneka permainan setelah makan dan wajah dipenuhi bedak saat kalah dalam suatu permainan :')

Kangen ke plaza semanggi dan karaoke bareng disana :')

Aaaa... Semuanya pokoknya bikin kangen :')

Senin, 02 April 2012

Sahabatku :'(


31 Maret 2012

Diary, hari ini aku sedih banget denger kabar dari temen SMP-ku. Aku kan abis sms Arfah, sahabatku dari kelas 3 SMP, aku sms dia untuk nanyain dia bisa datang atau nggak ke nikahan Rahmah (teman sekelasku kelas 3 SMP) tanggal 7 April nanti. Nggak taunya yang balas sms-ku itu Devi teman SMP-nya menggunakan hp Devi sendiri. Devi bilang Arfah abis jatoh di dapur rumahnya dan sekarang dia hilang ingatan.

Jantungku berdegup begitu cepatnya saat membaca sms dari Devi. Serius? Sahabatku hilang ingatan? Katanya sebagian memori di otaknya hilang sehingga ia tak bisa mengingat semua teman-temannya. Sedih pengen nangis campur deg"an menghantuiku. Bukan main hatiku langsung gelisah ketika tau tentang kabar itu.

Aku yang saat itu juga sedang sms Sari pun akhirnya mengabarkan pada Sari dan berencana untuk ke rumah Arfah keesokan harinya.

Esoknya aku membawa satu foto yang ada aku, Arfah, dan Sari di dalam foto itu. Harapanku sih Arfah tetap inget sama aku.

Sampai di rumah Arfah, kulihat tatapan Arfah padaku yang berbeda dari biasanya. Sangat berbeda. Tatapan yang tak pernah kulihat sebelumnya. Sungguh, kali itu aku menyadari bahwa sahabatku bukan Arfah yang kukenal seperti dulu. Ia seperti masih asing dan hanya diam saja saat melihatku dan Sari datang.

Tak lama setelah aku dan Sari duduk, Arfah meminta ibunya untuk mengambilkan bingkai foto besar miliknya. Di bingkai foto itu ada cukup banyak fotoku bertiga dengan Arfah dan Sari. Ia agak sedikit mengingatku namun pandangannya masih sama seperti saat aku dan Sari datang tadi. Masih menatapku dengan pandangan bingung dan mengingat-ingat siapa aku.

Aku memulai percakapan dengan menanyakan apakah Arfah masih ingat padaku. Dia masih saja terlihat bingung. Namun lama-lama dia sedikit ingat tentang aku. Banyaknya fotoku di hapenya dan di bingkai fotonya membuat ia merasa tak asing denganku.

Aku senang sekali. Meskipun kamu belum begitu ingat denganku, aku harap lama-lama kamu bisa mengingat semua tentang kita. Cepat sembuh ya sahabatku Arfah. Semoga kamu bisa jadi Arfah yang dulu lagi. Yang bisa selalu menemaniku di saat suka dan duka. Miss you Arfah :D