Minggu, 30 Desember 2012

Istiqomah

Assalamualaikum Wr.Wb.


Blogku, tak terasa tahun 2012 udah mau abis. Setahun berlalu begitu cepat. Banyak hal besar terjadi di tahun ini. Terutama mengenai perubahan masa yang aku alami. Masa-masa dimana dulunya aku masih sekolah dan masih kuliah. Alhamdulillah di tahun ini aku sudah bisa punya penghasilan sendiri karena sudah menjadi seorang karyawan swasta di salah satu perusahaan di kawasan Jakarta Selatan (duh, bahasa berita banget sih. hihi)

Di tahun ini pula aku kembali 'disentil' sama Allah dan aku berjanji untuk nggak 'bandel' lagi sama Allah. Iya, dan aku juga janji sama diriku sendiri kalau aku itu benar-benar telah hijrah dan nggak mau kembali melakukan 'kesalahan' itu lagi. Cukuplah, masa-masa 'buruk' itu tak terulang lagi dan aku ingin berusaha semampuku untuk makin sayang sama Allah. Kan kalau sayang sama Allah berarti ngga mau bikin Allah kecewa dan marah lagi kan?^^

Aku bersyukur bisa kerja di kantor yang bos-bos'nya baik, manajernya juga baik, begitu juga teman-teman kantor yang baik-baik. Sejauh ini ngga begitu membuatku stres kok kerja di tempatku yang sekarang. Masuk kerjanya pun nggak perlu isi absen. Tapi bukan berarti bisa datang sesuka hati. Rata-rata sih orang kantor datang jam 9-10an.

Aku juga bersyukur di tahun ini sebagian impianku bisa terwujud. Ngga usah aku kasih tau ya apa aja. Ini rahasiaku aja. Hihi. Yang jelas ada 8 impianku terwujud. Waktu itu aku ngitung sih 10. Pas diitung lagi ternyata ada 8. Hehe.

Resolusiku di tahun 2013, aku ingin...
Kasih tau nggak ya? Hehehe. Jangan ah. Aku aja sama Allah yang tau. Malu kalo aku tulis disini :p

Hmm.. Penasaran ya? Yaudah deh aku kasih tau salah satunya aja ya. Ya, daripada penasaran banget kan? Hahaha.

Salah satunya sih aku pengen istiqomah nulis. Seperti Pak Jamil Azzaini. Hehe. Aku suka baca artikel-artikelnya di blognya yang sangat menginspirasi. Aku ingin seperti dia yang setiap hari menulis untuk menginspirasi banyak orang, mengubah sudut pandang banyak orang, dan sampai bisa mengubah sifat orang.

Aku ingin di tahun 2013 bisa semakin istiqomah. Istiqomah ibadahnya, istiqomah nyari ilmunya, istiqomah berbakti sama orang tua, istiqomah nyari maisyah'nya (nafkah) (supaya semata-mata karena Allah) dan istiqomah hal lain yang baik-baik dan membuatku makin jadi pribadi yang lebih baik.

Doain juga ya supaya aku bisa istiqomah nulis. Kalau misalnya nggak ada kejadian seru di hari itu gimana ya? Aku ceritain apa dong di blog? Hehe. Ah, itu urusan belakangan deh, yang penting doain aja aku istiqomah buat nulis. Mudah-mudahan bisa menginspirasi meskipun sedikit :D

Doain juga ya supaya resolusiku di tahun 2013 bisa terwujud. Aamiinn \\(^_^)//

Kamis, 27 Desember 2012

Tentang Ulang Tahun

Assalamualaikum blog tercintaku. Lama kita tak jumpa ya. Hihi.

Harusnya tulisan ini aku buat tanggal 13 Desember kemarin, tapi aku benar-benar sedang tak ada waktu menulis di blog saat itu. Dan di tanggal 25 ini aku baru sempat menulis lagi. Hihi. Lama juga ya jaraknya -___- Baiklah, aku akan mencoba cerita sedikit tentang ulang tahun. Disini, aku akan mengambil sudut pandang pencerita yang sedang bercerita di tanggal 13 desember 2012.

13 Desember 2012


Tanggal 12 Desember kemarin teman SMA-ku ulang tahun. Teman yang selama hampir 2 tahun duduk bersamaku. Sebut saja Sakura (nama disamarkan. Hehe). Tanggal ulang tahunnya saat itu cukup unik. 12-12-12. Tanggal yang bagus kan? Hehe.

Setelah aku mengucapkan selamat ulang tahun dan mendoakan yang terbaik untuk Sakura, aku bertanya apakah orang yang dulu pernah bersamanya sudah mengucapkan ulang tahun atau belum, dia jawab belum. Tapi malamnya temanku ini bbm aku dan bilang bahwa orang itu sudah mengucapkan ulang tahun via bbm yang isinya: “Ulang Tahun Ya. HBD. WYATB” yang artinya Happy Birtday. Wish You All The Best.

Entah kenapa aku merasa sedih baca bbm itu. Bayangkan dong. Ucapan ulang tahunnya disingkat gitu. Emang itu orang pake Esia ya, yang jumlah pulsanya berkurang hanya sesuai jumlah karakter sms yang dikirimkan? Padahal bbm’an tapi ngucapinnya sesingkat itu. Ckck.

Mungkin banyak yang menganggap ucapan ulang tahun itu kurang penting, tapi sadar nggak sih, ucapan ulang tahun itu bisa jadi hal yang istimewa kalau diucapkan dengan ucapan yang tulus. Nggak usah doa yang terlalu panjang, yang penting kelihatan kalau yang ngucapin itu mendoakan yang terbaik. Duh, tapi kalau singkat begitu sih sama sekali ngga berkesan ah. Bukannya suuzon, tapi dari situ keliatan banget ngga niatnya. Iya ngga sih?

Gini ya, ulang tahun itu kan cuma setaun sekali. Apa salahnya sih mendoakan yang terbaik untuk teman, keluarga, maupun kerabat kita? Doakan yang baik, yang tulus, dan ikhlas. Coba deh. Yang kita doakan pasti seneng. Selain itu apa yang kita doakan untuk orang lain toh insya Allah akan kembali kepada kita.

Tapi ya kalau memang benar-benar sibuk dan tak mempunyai waktu yang banyak untuk mengucapkan ulang tahun ya silakan aja sih singkat ucapannya. Cuma klo menurutku sih jadi terlihat ga berkesan dan ga niat gitu. Hehe

Oh ya, ada hal lain lagi yang aku heran. Yaitu orang yang tak mencantumkan tanggal lahir di facebooknya. Aku heran, orang itu tak mau diketahui umurnya atau bagaimana ya?

Tapi aku pernah bertanya pada salah satu om’ku yang masih lajang. Aku bertanya padanya mengapa ia tak mencantumkan tanggal lahir di fb’nya bahkan orang yang melihat profilnya tak punya akses untuk menulis di dinding fb’nya dan hanya bisa mengirim pesan melalui message di fb.

Om’ku bilang, ia melakukan hal itu karena saat ulang taun, sering banyak yang minta traktir makan. Jadi karena ia tak mau mendapat banyak permintaan untuk mentraktir rekan-rekannya di hari ultahnya’lah yang membuatnya tak menampilkan tanggal lahir di fb. Hmm.. Itu toh alasannya.

Oh iya, aku juga pernah bertanya pada teman kuliahku kenapa ia tak mencantumkan tanggal lahirnya di fb (saat itu aku tau ulang tahunnya karena menyimpan hari ulang tahunnya di hp) dan dia bilang dia sengaja melakukan itu karena ingin tau siapa teman-temannya yang ingat hari ulang tahunnya. Wah, cara mengetes yang bagus ya. Dia ingin tau seberapa peduli dan seberapa ingat teman-temannya dengan ulang tahunnya.

Aku sih kurang setuju dengan kedua alasan mereka itu. Mengenai alasan om’ku, aku sempat berpikir. Untuk apa takut dimintain traktir sama teman-teman? Mentraktir kan nggak wajib untuk orang yang sedang berulang tahun. Kalau memang tak bisa mentraktir kan bisa bilang ngga punya cukup uang untuk hal itu. Kenapa hal itu dijadikan alasan?

Lalu mengenai alasan teman kuliahku, aku juga berpikir, untuk apa mencoba mengetes supaya tau siapa yang peduli dan ingat dengan ulang tahun temannya? Sekarang ini, orang-orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Kadang ulang tahun teman dekat sekalipun bisa lupa saking sibuknya. Menurutku sih, tak ada salahnya mencantumkan tanggal lahir di fb karena dengan begitu orang yang mengetahui hari ulang tahun kita, akan mendoakan kita. Bukankah akan senang sekali mendapat doa dari banyak orang? Sekalipun mungkin kita tak sempat membaca semua doa yang diucapkan teman-teman kita, tapi setidaknya kita mendapat doa dari banyak orang dan kita tahu banyak yang peduli terhadap kita ^^

Kamis, 13 Desember 2012

Sederhana tapi Istimewa ^^

Assalamualaikum blog tercinta. Hehe.

Pasti kamu mikir: "tumben banget si alifah lagi jam kerja gini nulis blog, biasanya sibuk bener ama kerjaannya"

Klo gitu aku akan jawab: "iya nih, soalnya mumpung lagi ada yg mau ditulis, dicurhatin dan diungkapkan" Tsah ilah. Hihi.
Dan alasan lainnya adalah karena hari ini manajerku gak masuk. Dia lagi meriang. Kemarin aja dia minta aku kerokin di kantor. Gara-gara sebelumnya itu pas pagi2, kak adis minta dikerokin aku. Masuk angin gitu. Kenapa masuk angin jadi menular gitu ya? Aneh (-_-")>

Eh tapi, ada cerita juga pas kemarin itu. Jadi ceritanya CEO aku bbm ke manajerku, CEO-ku bilang dia sakit jadi ga bisa ke Indonesia alias harus tetap di Singapura dulu. Nah, manajerku itu pas dapet bbm kayak gitu langsung seneng gitu. Senengnya seneng banget karena ga usah diajak meeting lama2 klo ada CEO di kantor. Hehe.

Tadi paginya manajerku bilang: mungkin gw kualat kali ya lif..
Aku hibur aja dengan bilang: nggak kok mba. mungkin mba lagi mau digugurkan dosa-dosanya sama Allah. Banyak istirahat ya mba :)
Dia pun bls bbm'ku dengan bilang: thanks ya lif

Nah, ini yg mau aku bahas.


Kata2 makasih itulah yg bikin aku seneng banget. Padahal cuma ucapan makasih loh. Tapi entah kenapa efeknya luar biasa banget. Menurutku itu istimewa buatku.

Kenapa aku bilang gitu? Karena dia itu posisinya sebagai manajerku tapi dia tak sungkan untuk sekedar bilang 'thanks'. Orang terdekat saja, sekalipun saudaraku yg lebih tua dariku entah paman/bibi/uwa/dan sebagainya hanya beberapa orang saja yang suka bilang makasih setelah misalnya kubantu apa gitu. Ya, bukannya mengharap ucapan makasih, tapi buatku itu ucapan yang seharusnya diucapkan ketika diberikan sesuatu.

Seringkali, saat aku liat OB di kantorku menyediakan minuman untuk direkturku, direkturku tak mengucapkan terima kasih. Cuek aja. Memang sih itu sudah jadi tugasnya menyediakan minuman. Tapi apa salahnya mengucapkan terima kasih? Ngga sampe lebih dari 5 kata kok.

Kata maaf juga. Ini penting juga menurutku. Saat tak sengaja menginjak kaki orang di bis atau tempat2 umum lainnya, tak bisakah mengucapkan 'maaf'? Masalahnya kakiku sering banget keinjek orang -___-

Hal lain yg bikin aku salut lagi, setiap minta tolong, manajerku selalu mengawali dengan kata "punten" (bahasa sunda yg artinya permisi/maaf jugaa bisa kayaknya. hehe *maksa*). Padahal dia bukan orang sunda. Dia hanya pernah tinggal di suatu tempat di Jawa Barat sehingga dia tau sedikit2 tentang bahasa sunda.

Jadi, buatlah kata-kata sederhana itu jadi istimewa untuk orang-orang di sekitarmu. Bukan hanya orang terdekat yang kamu kenal saja. Tapi juga untuk orang-orang yang belum kenal sekalipun. Jangan sungkan untuk mengucapkan terima kasih atas apa yg orang lain berikan padamu atau kata maaf saat kamu tak sengaja/sengaja melakukan sesuatu yg kurang enak pada orang.





Senin, 03 Desember 2012

Boneka Pooh

Hei blogku..^^

Hmm.. Aku mau curhat nih. Hehe.
Tau ga, jadi waktu awal tahun 2012, aku pernah nulis di buku impianku. Salah satu isinya adalah aku pengen banget punya boneka winnie the pooh. Entah kenapa aku tuh nggak mau beli. Aku maunya dapet boneka itu dari hadiah. Lebih spesial gimana gitu klo dapet hadiah yg bener" kesukaanku banget. Hihi :p


Trus", ternyata di hari rabu, tepatnya tanggal 28 desember 2012, aku dapet boneka winnie the pooh^^. Aku aja tau kalau aku dapet boneka pooh itu dari ibuku. Ibu bbm aku sewaktu aku sedang berkutat dengan notebook'ku di kantor (bahasamu fah, berkutat -__-) hehe

Kata ibu, nama pengirimnya Dina. Aku kaget. Dina mana coba? Aku aja punya 2 temen yang namanya Dina tapi mereka nggak begitu deket sama aku. Yang satu Kak Dina (kk kls pas kuliah), yang satu lagi temen seangkatan beda jurusan. Dua-duanya aja nggak deket sama aku. Gimana bisa aku dapet hadiah dari salah satu diantara mereka.

Ternyata oh ternyata, ibu aku tuh kepo juga. Ibu sampe bela-belain nelpon orang yg namanya Dina buat tau siapa sebenernya yang ngirim. Terus ibu bilang ke aku klo Dina itu semacam toko online shop di Depok. Mba Dina ngga tau siapa yang pesen karna dia malah mikirnya orang yg ada di alamat yg dituju itulah yg pesen bonekanya. Pas ditanya atas nama siapa yg ngirim uangnya, Mba Dina juga bilang ngga tau karena orangnya pake setoran tunai.

Duh, siapa sih sebenernya yang ngirim -__-

Di satu sisi aku seneng ada yang kasih aku boneka kesukaanku.
Tapi di sisi lain aku sedih, ya gimana ngga sedih klo aku ngga tau harus bilang makasih ke siapa :(

Lagipula untuk apa ngirim boneka klo aku ngga tau siapa yg ngirim? Ngga mau diketahui identitasnya? Malu? Atau apa? >,<

Aku sendiri jadi bingung harus diapain itu boneka. Aku lebih suka orang terbuka aja. Kalau mau kasih ya kasih tau namanya. Kecuali kalau mau sedekah gitu baru rahasiain nama.

Ini kan hadiah. Ya, kenapa harus ditutup-tutupi? -___-

Yaudahlah, udah dulu ya. Gatau kenapa aku malah sedih bahas boneka itu. Beneran deh, bukan malah seneng dapet boneka itu. Meskipun emang seneng impianku punya boneka itu tercapai.

Tapi senengnya mungkin hanya 20%. Sisanya sedih. Sedih ga tau harus bilang makasih ke siapa. Ke Allah sih udah pasti harus bilang makasih. Tapi orang yg dikirim Allah untuk ngirim boneka itu ke rumahku itu ya aku ga tau siapa.

Udah ya, aku mau lanjutin kerja. Daahh.. *lanjutin kerja dgn nggak semangat*