Kamis, 24 Januari 2013

Istri Adalah Manajer dan Partner

Abis nemu artikel pak @JamilAzzaini yang bagus...



Wanita dinikahi bukan untuk melakukan aktivitas memasak dan mencuci. Apabila ia bisa memasak dengan rasa yang lezat itu adalah bonus, bukan kewajiban. Istri adalah manajer di dalam rumah. Namanya manajer seyognyanya punya staf alias anak buah maka tugas suamilah menyediakan pembantu untuk istrinya.

Seorang istri harus memastikan bahwa keadaan dan suasana rumah nyaman bagi penghuninya. Ia akan mengusahakan dengan sekuat tenaga agar anggota keluarga betah dan kerasan tinggal di dalam rumah. Sebagai manajer, ia yang bertanggungjawab atas kerapian, ketertiban, kebersihan dan kenyamanan rumah.

Oleh karena itu, seorang istri tidak boleh terlalu lelah melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis seperti mencuci, ngepel, memasak dan sejenisnya. Sebab, tugas lain selain sebagai manajer juga memerlukan energi yang besar. Apa itu? Istri juga sebagai partner bagi suami. Ia adalah teman diskusi yang cerdas dan menyenangkan bagi suami.

Tugas istri begitu berat, sungguh tidak pantas seorang suami merendahkannya. Apabila ternyata istri Anda belum sanggup berperan sebagai manajer dan partner, maka tugas suamilah menyiapkan dan mendidiknya. Tanpa manajer dan partner yang hebat, pertumbuhan kesuksesan dan kemuliaan hidup Anda bisa terhambat dan tersendat.

Sebagai manajer dan partner, maka perlakukanlah istri secara terhormat. Dia bukan staf atau karyawan Anda. Dia juga bukanlah pembantu Anda. Bila Anda belum punya pembantu atau mungkin pembantu tidak masuk kerja, ringankanlah dan bantulah istri Anda.

Perlakuan kita terhadap istri akan sangat mempengaruhi perlakuan istri kepada anak-anak di rumah. Apabila kita memperlakukan istri secara terhormat maka akan berpeluang besar menghasilkan anak-anak yang percaya diri, memiliki jiwa kepemimpinan dan kemandirian. Dalam jangka panjang, anak-anak akan tumbuh ke arah hidup yang lebih bermartabat dengan karakter yang kuat.
Sudahkan kita memperlakukan istri sebagai manajer dan partner?

Salam SuksesMulia!
Jamil Azzaini
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

Sabtu, 12 Januari 2013

Menulislah

Abis baca tulisannya Darwis Tere Liye (seorang penulis novel) yang membuatku termotivasi untuk selalu semangat menulis..



Ini yang dia tulis..
menulislah, karena yakin tulisan kita bisa merubah.

menulislah, karena yakin tulisan kita bisa menghibur.

menulislah, karena yakin tulisan kita bisa menemani.

kita tdk pernah tahu. boleh jadi di sana… di salah-satu gedung tinggi, apartemen2, padatnya kota hongkong, di sebuah kamar sempit, lelah setelah bekerja sepanjang hari, dimarahi majikan, kangen negeri sendiri, ada seseorang yg tertawa, menangis, tiba2 merasa begitu bersemangat, memiliki inspirasi, setelah membaca tulisan kita. salah-seorang saudara kita yg jadi TKW. blog, MP, notes kita menjadi penghiburan.

kita tdk pernah tahu. boleh jadi di sana… di kolong jembatan, kota yg panas, tanah dgn onta dan korma, di balik dinding kardus. lelah setelah berminggu terkatung menjadi imigran tdk diinginkan, ada seseorang yg tertawa, menyeka pipi, buncah oleh pengharapan, setelah membaca tulisan kita. salah seorang saudara kita yg jadi buruh imigran di arab, terusir seperti gelandangan, tdk ada yg mau mengurusi. blog, MP, wordpress, notes kita menjadi teman.

kita tdk pernah tahu. boleh jadi, ibu2 buronan besar itu, yg hampir dua tahun minggat, bersembunyi di negeri orang, selalu melepas kerinduan atas tanah air dari rumah kontrakannya, dengan membuka blog, MP, wordpress, notes kita. bahkan tdk sabaran kapan cerbung kita akan bersambung, hendak menyapa takut ketahuan lokasinya.
menulislah, dgn keyakinan bahwa itu bisa merubah, menghibur dan menemani. jangan pedulikan jumlah komen, jumlah like, jumlah pengunjung. menulislah! karena dunia ini akan jauh lbh baik jika semua orang pintar menulis–bukan pintar bicara.

menulislah!

Semoga bermanfaat ^^

Selasa, 08 Januari 2013

Kagum Sama Nenekku

Tanggal 30 Desember 2012, aku berlibur ke Tasikmalaya sekeluarga, tanpa adikku yang di Jogja. Tadinya sih mau seminggu sebelumnya itu kami mau liburan ke Jogja ketemu adikku, tapi berhubung di perumahanku lagi banjir, jadi ibu masih takut untuk meninggalkan rumah. Akhirnya setelah tidak lagi turun hujan, ayahku mengajak kami ke Tasik di hari minggunya.
Senang sekali, akhirnya setelah seminggu lebih di rumah aja aku bisa liburan ke luar kota. Yippii^^

Di Tasikmalaya, seperti biasa setiap sedang libur, nenekku (ibunya ibu) selalu kebanjiran pesanan kue. Nenekku dari dulu menerima pesanan kue. Biasanya nenek membuat pastel, ongol-ongol, kelepon, wafel, dan masih banyak lagi.

Nenekku memang hebat, dari usahanya berjualan kue, beliau mampu menyekolahkan ketiga anaknya hingga menjadi Sarjana. Ibuku sarjana S1, adiknya D3 Bahasa Inggris dan ia sekarang bekerja di Oriflame sebagai Senior Forecaster Indonesia, sementara itu adik ibuku yang terakhir lulusan S2 dan sekarang bekerja di Kantor Pelayanan Pajak.

Kakekku bekerja sebagai pengantar barang seperti lemari, kursi dan lain-lain menggunakan mobil bak'nya. Karena penghasilan dari pekerjaan kakek tak mencukupi, maka nenekku membantu kakek dengan berjualan kue.


Hal yang membuatku kagum adalah nenekku begitu disiplin, tekun dan selalu semangat dalam membuat kue. Sekitar jam 4 pagi beliau sudah bangun dan membuat kue bersama karyawannya.
Aku jadi mikir, nenek saja punya sekitar 4-5 karyawan, kenapa aku belum punya 1 karyawan pun? Masa kalah sama nenekku sih -___-

Aku juga jadi teringat kata-kata ayah "jangan lama-lama jadi karyawan".
Tapi entah kenapa selalu saja masih ada 'tapi' saat aku ingin mencoba meninggalkan dunia karyawan sedikit ada ketakutan untuk memulai usaha.

Hmm.. Baiklah, insya Allah ada jalan kok. Tenang, tenang. Disiapin dulu dari sekarang. Mentalnya, modalnya, dikuatin lagi niatnya, dan segala-galanya. Selain supaya bisa memberi lapangan pekerjaan ke orang lain, yang terpenting adalah niatin semua karena Allah. Semoga aku bisa segera lepas dari status 'karyawan' menjadi pengusaha. Aaaamiiinn..^^

Minggu, 06 Januari 2013

Belum Sempat

Wah, sepertinya aku belum bisa menepati janji untuk menulis blog setiap hari. Padatnya waktu membuatku tak sempat menulis di blog *sok sibuk* Hehe

Gini aja deh, aku insya Allah akan nulis blog minimal 10 artikel dalam sebulan.
Mudah-mudahan bisa ya.

Berhubung sudah mau jam 10 (salah 1 resolusiku di 2013 adalah tidur paling malam jam 10), jadi aku nulis blognya nanti ya pas sempat. Oke. See you my blog..^^