Jumat, 14 September 2012

Seharusnya

5 September 2012


Hari ini tepat sehari setelah aku berulang tahun. Di hari ini temanku berulang tahun. Namanya Tara. Aku memang tak begitu dekat dengannya. Dia teman sekelasku sewaktu aku kelas 1 SMA. Kalian pasti bertanya-tanya kenapa aku malah membahas hari ulang tahun temanku. Ya kan, ya kan? Hehe. Geer banget sih aku ini.

Alasannya sih sederhana. Aku ingin membahas soal ulang tahunnya di hari ini karena aku iri dengannya. Bagaimana aku tidak iri kalau di hari ulang tahunnya dia diberikan kejutan oleh keluarganya. Kulihat kumpulan fotonya yang dijadikan satu di dp bbm. Saat dia meniup lilin, memotong kue, menerima kue dari keluarganya (entah ibu/kakaknya yang memberi kejutan kue itu). Aku iri. Jujur, aku iri sekali. Aku ingin sekali seperti itu. Diberi kejutan oleh keluargaku. Entah ibu/ayahku. Yang jelas aku ingin. Aku mau. Mau banget :’( :’( :’(

Kenyataannya, di hari ulang tahunku, aku tak mendapatkan hal itu. Ayah hanya memberiku selamat dan mengulurkan tangannya supaya aku salim padanya. Doa yang kuharapkan dari ayah-ibuku saja tak kudengar dari mulut mereka.

Tapi aku senang, sahabat terbaikku, Arfah, dia memberiku kejutan. Meskipun kejutan yang dia berikan ternyata gagal. Hehe. Maaf ya Arfah. Kamu berarti belum lulus ujian ‘kasih kejutan untuk alifah’. Hahaha. Awalnya aku curiga kenapa kamu terus-terusan nanya: “kamu udah pulang atau belum?” “kamu udah dimana?” Jadi ternyata kamu beneran mau kasih kejutan toh?

Biasanya sih aku selalu cek hp sebelum sampe rumah. Tapi entah kenapa setelah ilham datang menjemputku di pure, aku tak melihat hp hingga akhirnya setelah aku sampai di rumah pun aku tak mengecek hp. Dan alangkah kagetnya aku saat aku sudah selesai makan melihat bbm dari kamu kalau kamu udah di kimsun. Ya ampun, maaf ya Arfah. Aku benar-benar membuatmu gagal memberiku kejutan ya? Hehe.

Akhirnya Arfah ke rumahku dan memberiku kado. Aaaaa.. Aku benar-benar merasa terharu sekali sama kamu. Ternyata kamu… Ternyata kamu sahabatku yang paling baik. Padahal aku belum juga sempet beli kado buat kamu pas kamu ulang tahun. Jahat yah aku? :’(

Makasih ya fah. Makasih makasih makasih dan makasih banget buat kadonya. Aku suka. Sukaaaa banget. Kamu mengerti aku banget sih fah. Udah tau warna kesukaanku orange, eh, aku dikasih rok warna orange. Itu tuh rok yang aku mau beli tau XD. Dan kamu kasih kado itu. Gimana aku ga seneng seneng seneng banget kan? Aku agak berlebihan ya? Hmm.. Apa emang berlebihan banget banget banget? Tuh kan malah tambah berlebihan deh aku. Hehe.

Oh iya, balik lagi cerita tentang kedua orangtuaku. Aku tau kedua orang tuaku memang tak romantis. Seharusnya aku bisa memahami kondisi itu. Jadi aku nggak boleh sedih kalaupun kedua orangtuaku tak bisa memberi kejutan padaku di hari ulang tahunku :’)

Seharusnya aku bersyukur Allah masih memberiku kesempatan untuk memasuki awal usia 22 tahun ini dengan pribadi yang sudah baru lagi sejak bulan maret tahun ini :’)

Seharusnya aku bersyukur aku masih memiliki kedua orang tua yang lengkap yang masih menemaniku di awal usiaku yang ke-22 tahun ini :’)

Seharusnya aku tak membanding-bandingkan kedua orangtuaku dengan orangtua orang lain :’)

Seharusnya aku berterima kasih pada kedua orangtuaku yang telah membesarkanku semenjak aku dilahirkan hingga aku bisa sampai seperti ini. Dibiayai kuliah oleh mereka hingga aku bisa lulus D3, lalu dapat pekerjaan di tempat yang nyaman seperti tempat kerjaku sekarang ini :’)

Seharusnya aku yang memberi kedua orangtuaku hadiah. Tak perlu hadiah mahal yang dibutuhkan mereka. Dengan aku memberikan prestasi terbaikku saja mungkin mereka akan senang :’)

Seharusnya aku tak terus-terusan mengeluh dengan apa yang tak kudapatkan di hari ulang tahunku. Mungkin aku memang tak mendapat kado atau kejutan special dari ayah-ibuku, tapi aku senang mereka masih ada di sisiku, di sampingku, menemani perjalanan hidupku dan mensupport aku setiap hari :’)

Seharusnya aku bersyukur memiliki Allah Yang Maha Baik, yang masih memberiku hidayah melalui kejadian-kejadian yang telah kulalui hingga akhirnya aku sadar bahwa Allah tak ingin aku ‘tersesat’ dan jatuh pada orang yang ‘salah’. Ya Allah, mudah-mudahan aku bisa terus istiqomah di jalan-Mu Ya Allah :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar